MINAHASA (Trendingnews.web.id) – Mahasiswa KKN Tematik Literasi Unima menghadirkan inovasi baru dalam kegiatan literasi di Kelurahan Paniki Dua.
Berlokasi di Kantor Lurah Paniki Dua, mahasiswa menggelar kompetisi literasi berjenjang, diikuti anak-anak usia 6-12 tahun pada Selasa 4 November 2025.
Berbeda dari lomba umumnya, kegiatan ini dirancang dengan konsep tiga tahap tantangan untuk mengukur kedalaman pemahaman literasi peserta.
Tiga cabang lomba tersebut adalah Membaca Nyaring (Read Aloud), Mengulas Buku Bacaan (Book Review), dan Menulis Cerpen Berbasis Buku.
Korpos Paniki Dua, Arinda Dila, menjelaskan konsep tersebut sengaja dibuat demi melihat perkembangan literasi anak secara utuh, mulai dari kemampuan verbal hingga kreativitas menulis.
Ia menuturkan, pihaknya tidak hanya ingin sekadar membaca, maka kegiatan dibagi menjadi tiga.
“Pertama, Membaca Nyaring untuk melatih kepercayaan diri dan artikulasi. Kedua, Mengulas Buku untuk menguji pemahaman mereka terhadap isi cerita,” kata Arin.
“Ketiga yakni Menulis Cerpen, di mana mereka harus mengembangkan imajinasi dari buku yang sudah dibaca,” jelasnya.
Pada tahap menulis cerpen, anak-anak ditantang untuk melakukan “alih wahana”, yakni membuat cerita baru atau spin-off sederhana dari karakter buku yang telah disediakan panitia.
Lurah Paniki Dua, I Gusti Sudarmaja S.Kom., mendukung penuh dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Menurutnya, penggunaan kantor lurah untuk kegiatan edukatif sangat sejalan dengan visi kelurahan yaitu mencerdaskan warga.
“Biasanya anak-anak datang ke kantor lurah hanya menemani orang tua mengurus surat. Hari ini, mereka datang sebagai aktor utama. Melihat mereka berani tampil mengulas buku dan menulis cerita merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami,” ungkap Gusti.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan anak-anak Kelurahan Paniki Dua tidak hanya lancar membaca, tapi mampu memahami konteks dan menuangkan gagasan mereka ke dalam bentuk tulisan (literasi produktif),” tuturnya.
Kegiatan ditutup dengan pengumuman pemenang untuk setiap kategori dan pembagian hadiah buku guna memotivasi peserta agar terus berkarya.
